KING ROGER Vs TSONGA IN PARIS FINAL 2011
BNP PARIBAS FINAL pada 13/11/11 menjadi satu ajang menarik yang patut disaksikan oleh para pecinta tennis dunia. Dari statistik yang ada dapat kita lihat bahwa Roger Federer maupun Jo-Tsonga pernah saling mengalahkan satu sama lain di berbagai kompetisi terakhir tahun 2011 ini.
Dari awal set 1 sendiri Roger sudah menunjukkan kepiawaiannya dan ketenangannya di dalam mematahkan setiap servis yang dilancarkan oleh Tsonga sehingga membuat game langsung dalam skor 2-0 untuk Roger.
Sekilas dari kamera kita dapat melihat pemain basket NBA terkenal dari San Antonio Spurs yaitu Tony Parker salah satu point guard terbaik di NBA saat ini. Tony Parker duduk bersebelahan bersama presiden asosiasi di Prancis Jean Gachassin.
Permainan spektakuler Roger langsung membuat Tsonga mati kutu dalam permainan final 2011 menuju London beberapa minggu kemudian. Tsonga harus terdiam dengan nilai game sementara 5-1 yang tidak sampai 20 menit. 
Akhir set 1, Roger Federer unggul telak dengan 6-1.
Memasuki set 2 kredit tersendiri dapat kita berikan kepada setiap Ace yang dilakukan oleh Tsonga kendati dia tidak berkutik sedikitpun ketika Roger meraih angka pertamanya di set 2.
Permainan di jangkaun game ke-3 pada set 2 memperlihatkan permainan Tsonga mulai terbentuk dan bisa dikatakan jauh lebih baik dari permainan pada set 1 sehingga membuat seisi pendukung tuan rumah bergelora.
Memasuki servis game-4 untuk KING ROGER, Tsonga terus mendesak perolehan poin demi poin dari sisa game yang ada. Namun masih belum berhasil sehingga kedudukan masih berimbang 4-4 yang kemudian dilanjutkan dengan servis dari Jo-Tsonga.
Kematangan permainan dari Roger Federer membuat Tsonga kerap mati langkah di dalam mengantisipasi counter poin yang dilancarkan oleh Roger.
Sulitnya mematahkan dominasi Roger membuat Tsonga semakin frustasi di dalam mencuri kesempatan memenangkan set 2. Permainan alot dari kedua pemain memaksakan adanya babak tambahan tie break di penghujung set ke-2.
Melakukan error di setiap service yang dilakukannya membuat Tsonga tampak frustasi kendati berusaha menenangkan diri dengan mengganti raket barunya.
Kesalahan demi kesalahan dan permainan sempurna dari Roger membuat kemenangan atas juara tahun 2008 itu terasa mudah. 7-3 lewat tie break membuat Roger menikmati gelar bergensi tahunan ini.
Posted by Mlapan lapanindo
on 21.29. Filed under